1. Pengertian
Globalisasi
Kata globalisasi berasal dari
“global” dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, berarti secara
keseluruhun. Globalisasi berarti suatu proses yang mencakup keseluruhan
dalam berbagai bidang kehidupan sehingga tidak nampak lagi adanya batas-batas
yang mengikat secara nyata. Dalam keadaan global, tentu apa saja dapat
masuk sehingga sulit untuk disaring atau dikontrol. Terkait dengan kehidupan
berbangsa dan bernegara, makna globalisasi memiliki dimensi luas dan kompleks
yaitu bagaimana suatu negara yang memiliki batas-batas teritorial dan
kedaulatan tidak akan berdaya untuk menepis penerobosan informasi, komunikasi
dan transportasi yang dilakukan oleh masyarakat di luar perbatasan.
Globalisasi dalam arti literal
adalah sebuah perubahan sosial, berupa bertambahnya keterkaitan di antara
masyarakat dan elemen-elemennya yang terjadi akibat transkulturasi dan
perkembangan teknologi di bidang transportasi dan komunikasi yang memfasilitasi
pertukaran budaya dan ekonomi internasional.
Demikian pula pendapat beragam yang
dikemukakan para ahli berkaitan dengan konsep Globalisasi, diantaranya adalah
sebagai berikut:
a.
Malcolm Waters
Globalisasi adalah sebuah
proses sosial yang berakibat bahwa pembatasan geografis pada keadaan
sosial-budaya menjadi kurang penting, yang terjelma di dalam kesadaran orang.
b.
Emmanuel Ritcher
Globalisasi adalah jaringan
kerja global yang secara bersamaan menyatukan masyarakat yang sebelumnya
terpencar-pencar dan terisolasi ke dalam saling ketergantungan dan persatuan
dunia.
c.
Thomas L. Friedman
Globalisasi memiliki Dimensi Ideologi
dan Teknologi. Dimensi Ideologi, yaitu kapitalisme dan pasar bebas,
sedangkan Dimensi Teknologi adalah teknologi informasi yang telah menyatukan
dunia.
d.
Princeton N. Lyman
Globalisasi adalah pertumbuhan
yang sangat cepat atas saling ketergantungan dan hubungan antara negara-negara
di dunia dalam hal perdagangan dan keuangan.
e. Leonor Briones
Demokrasi bukan hanya dalam bidang
perniagaan dan ekonomi namun juga mencakup globalisasi terhadap institusi-institusi
demokratis, pembangunan sosial, hak asasi manusia dan pergerakan wanita.
2.
Subjek Proses Globalisasi
No
|
Subyek
Proses
|
Indikator Globalisasi
|
Contoh/Keterangan
|
1.
|
Globalisasi Informasi
|
|
Peristiwa gempa tsunami
yang melanda kawasan ASIA pada tanggal 26 Desember 2004, dalam waktu singkat
dapat disiarkan langsung oleh stasiun swasta Metro TV.
|
2.
|
Globalisasi Telekomu-nikasi
|
|
Melalui internet, kita
dapat meminta, mengo-lah dan “memanipulasi” segala informasi di
manapun kita berada dalam berbagai bentuk (alfanumerik, suara, warna,
gerak, hardcopy, dan lain-lain).
|
3.
|
Komunitas Global
|
|
Memunculkan kelom-pok spesialis
manusia global di suatu bidang tertentu yang lebih mengenal kelompoknya di
luar negeri dari pada di negaranya sendiri.
|
4.
|
Peledakan Informasi
|
|
Menurut para ahli, bahwa informasi
yang dihasilkan dalam 30 tahun terakhir lebih banyak dari produksi 5000 tahun
sebelum-nya.
|
5.
|
Kecemasan Informasi
|
|
Cepat berkembangnya isu-isu
tertentu yang belum jelas sumbernya, namun sudah dipercaya menjadi masalah
aktual, misalnya : terorisme, wabah penyakit, dll.
|
6.
|
Masyrakat Informasi
|
|
Di negara-negara maju, masyarakat
miskin sulit bersaing dalam mempe-roleh pekerjaan yang layak, mereka lebih
banyak mengerjakan pekerjaan dengan 3 D (dark, dirty, dan da
|
3.Fenomena Globalisasi
Fenomena globalisasi yang sedang
dihadapkan oleh umat manusia semenjak abad ke-20 dapat ditandai oleh beberapa
hal, di antaranya adalah :
- Arus Etnis ditandai dengan mobilitas manusia yang tinggi dalam bentuk imigran, turis, pengungsi, tenaga kerja dan pendatang. Arus manusia ini telah melewati batas-batas teritorial negara.
- Arus Teknologi ditandai dengan mobilitas teknologi, munculnya multinational corporation dan transnational corporation yang kegiatannya dapat menembus batas-batas negara.
- Arus Keuangan yang ditandai dengan makin tingginya mobilitas modal, investasi, pembelian melalui internet penyimpanan uang di bank asing.
- Arus Media yang ditandai dengan makin kuatnya mobilitas informasi, baik melalui media cetak maupun elektronik. Berbagai peristiwa di belahan dunia seakan-akan berada di hadapan kita karena cepatnya informasi.
- Arus Ide yang ditandai dengan makin derasnya nilai baru yang masuk ke suatu negara. Dalam arus ide ini muncul isu-isu yang telah menjadi bagian dari masyarakat internasional. Isu-isu ini merupakan isu internasional yang tidak hanya berlaku di suatu wilayah nasional negara
4. Aspek-Aspek Globalisasi
a. Aspek Ekonomi
Mengacu kepada makin menyatunya
unit-unit ekonomi di dunia ke dalam satu unit ekonomi dunia.
b.
Aspek Kebudayaan dan Keagamaan
Mengacu kepada gagasan-gagasan baru
yang datang dari seluruh dunia, terutama masyarakat negara maju yang
berangsur-angsur mengubah pola gagasan budaya dan agama asli suatu
bangsa.
c.
Aspek Tekhnologi
Adanya perkembangan teknologi
informasi yang pada akhirnya menyatukan dunia menjadi sebuah tempat tanpa
batas.
d.
Aspek Demografi
Merujuk kepada penghijrahan manusia
yang berlaku sehingga merubah pola demografi sebuah negara.
5. Persyaratan Kerja Era Globalisasi
a. Pengetahuan dan keterampilan: Computing, analysis, sintesis
Managenment ambiguity
Comunication
Second language
b. Perilaku (attitude): Kepemimpinan:
kerjasama
Mampu bekerja lintas budaya
Kepribadian
c. Kenal Sifat Kebudayaan: Terlatih
etika kerja
Paham globalisasi
Pilihan Kerja
6. Pelaku Atau Subjek Globalisasi
Para pelaku atau subjek dari
globalisasi yang berperan dalam tumbuh-kembangnya tatanan dunia global, dapat
digambarkan sebagai berikut :
- Negara-negara yang dipetakan secara dikotomis, yaitu negara-negara besar dan negara-negara kecil, negara-negara maju dan negara-negara berkembang, negara- negara yang kuat dan yang lemah secara ekonomi, negara-negara yang berdiri sendiri atau yang bergabung dengan negara lain, dan lain sebagainya.
- Organisasi-organisasi antar pemerintah (IGO atau International-Governmental Organizations), seperti ASEAN, NATO, Europian Community dan lain sebagainya.
- Perusahaan internasional yang dikenal dengan Multinational Corporation (MNC) atau Transnational Corporation atau Global Firms. Perusahaan-perusahaan ini dengan modalnya yang besar dan bersifat deteritorialis meluaskan jaringannya ke segala penjuru dunia. Pemerintah, pada khususnya negara-negara berkembang merasa perlu mendapatkan modal dan teknologinya. Fenomena pengaruh George Soros terhadap kebijakan politik global merupakan contoh dari peran perusahaan internasional dalam percaturan politik global.
- Organisasi internasional atau transnasional yang non pemerintah (INGO, International Non-Governmental Organizations) seperti Palang Merah Internasional di dirikan tahun 1867, Workingmen’s Association (Sosialist International) tahun 1860-an, International Women’s League for Peace and Freedom. Organisasi konvensional seperti: Vatikan, Dewan Gereja-gereja Sedunia, Rabiyatul Islamiyah. Yang modern seperti Amnesty International, Green-Peace International, World Conference on Religion and Peace, World Federation of United Nations Associations, Trans-Parency International, Worldwatch, Human Rights Watch dan Refugee International. Organisasi global ini lebih tepat disebut aktivis professional. Pendapat umum dan kebijakan dunia ternyata banyak sekali dipengaruhi oleh organisasi aktivis ini. Gagasan-gagasan mereka banyak disalurkan melalui media massa elit dunia, seperti International Herald Tribune, The Guardian, Times dan The Economist.
- Organisasi-organisasi non formal, rahasia dan setengah rahasia. seperti: mafia, teroris, pembajak, penyelundup, preman global, tentara bayaran, hacker komputer dan mungkin juga organisasi semacam Al-Qaeda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar